I.
Identitas
Buku
1. Judul : TOGA
2. Pengarang : Eko Susilowati,S.Pd
3. Penerbit : CV. Sinar Cemerlang
Abadi
4. Tahun
Terbit : 2007
5. Jumlah
Halaman : 72 Halaman
6. Cetakan
ke- : (tidak diketahui)
II.
Garis
Besar Isi Buku
Bab I
Banyak
tanaman obat yang dapat dimanfaaatkan untuk memperbaiki penampilan hingga
mengobati penyakit. Hal tersebut membuktikan bahwa obat yang diolah secara
tradisional bukanlah obat kelas dua dan dapat disejajarkan dengan obat-obatan
modern yang banyak dipasarkan.
Bab II
Tanaman
obat dapat dikelompokkan sesuai dengan beberapa faktor yang ada. Diantaranya
adalah sesuai dengan jenis dan kegunaannya. Contohnya adalah rhizoma (cara
perkembangbiakkan), bumbu dapur, sayuran, tanaman buah, dan tanaman hias.
Rhizoma
meliputi kencur, kunyit, temu kunci, jahe, temu lawak, temu ireng, temu giring,
lengkuas, lempuyang, serai. Sementara bumbu dapur meliputi bawang merah, bawang
putih, merica, ketumbar, dan pala.
Sayuran
meliputi kubis, kangkung, singkong, bayam, wortel, kemangi, jagung, belimbing
wuluh, petai cina. Tanaman buah meliputi cermai, mangga, jeruk nipis, nanas,
mengkudu, asam jawa, pepaya, avokad, mentimun, delima, jambu biji, kelapa,
durian, dan sirsak. Dan tanaman hias meliputi bunga sepatu, bunga melati, daun
sirih, lidah buaya, kamboja, kecibeling, dan cocor bebek.
III.
Ringkasan
Obat tradisional kini tak lagi di
nomor-duakan oleh masyarakat. Dengan
beberapa alasan, salah satunya lebih aman, obat tradisional dapat
disejajarkan dengan obat kimia yang lebih modern.
Obat tradisional banyak macamnya.
Berdasarkan jenis dan manfaatnya, dapat dibagi menjadi rhizoma, bumbu dapur,
sayur, buah, dan tanaman hias. Karena keterbatasan waktu yang kami punya, maka
kami hanya mampu meringkas beberapa sub-bab, yaitu rhizoma, bumbu dapur, dan
sayur.
Obat tradisional yang
berkembangbiak dengan rimpang (rhizoma) banyak macamnya. Diantaranya yakni
kencur, kunyit, temu kunci, jahe, temu lawak, temu ireng, temu giring,
lengkuas, lempuyang, serai.
Kencur
tumbuh merapat dengan tanah. Dan tidak memiliki batang. Rumpang
bercabang-cabang dengan warna cokelat. Daun berbentuk jorong, pangkalnya
berbentuk jantung dengan ujung yang lancip. Permukaan bawah daun berbulu,
sedang bagian atas tidak. Helaian daun pinggir berwarna merah-cokelat dengan
bagian tengahnya hijau. Bunganya berwarna putih.
Tumbuhan
kencur dapat tumbuh baik di tempat yang gembur serta sedikit terlindung.
Perkembangbiakkan dengan rimpang. Kencur dapat dimanfaatkan untuk mengobati
radang lambung, batuk, serta penawar lelah.
Selain
itu ada tanaman kunyit. Kunyit berbatang semu dengan warna hijau-ungu.
Mempunyai rimpang bercabang. Jumlah daun dalam satu tanaman sekitar 3-8 helai.
Daunnya berujung lancip dan berekor. Bunga berwarna jingga-kuning.
Tanaman
ini dapat tumbuh baik di daerah tropis ang terlindung serta bercurah hujan
tinggi. perkembangbiakkan dengan setek rimpang. Kunyit dapat digunakan untuk
mengobati campak, bengkak karena gigitan serangga, sesak napas, demam berdarah,
menghilangkan kebiasaan merokok, kram, ketombe, dan usus buntu. Kunyit juga dapat
membuat kulit kuning langsat.
Adapun
temu kunci, yaitu tanaman berbatang semu dan memiliki rimpang berwarna kuning
keputihan. Jumlah daun dalam satu tanaman yakni 2-7 helai. Sering terlihat
pelepah berwarna merah tanpa helai daun di bagian bawah. Bunga majemuk
berbentuk tandan dengan warna merah-jingga.
Tanaman
ini sering dijumpai di halaman rumah atau hutan jati. Temu kunci tumbuh baiik
di tempat agak terlindung dengan setek rimpang. Temu kunci berkhasiat mengobati
muntah-muntah, kurap, dan sakit perut.
Selanjutnya
adalah jahe. Tanaman ini berbatang semu dengan ketinggian mencapai 2 meter.
Memiliki rimpang bercabang. Biasanya ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh
liar di hutan dengan ketinggian tanah mencapai 1000 meter di atas permukaan
laut.
Perkembangbiakkannya
dengan rimpang bertunas. Tanaman ini dapat mengobati pegal linu dan flu.
Ada
pula temulawak. Tanaman berbatang semu ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 2
meter. Memiliki rimpang bercabang dengan warna cokelat gelap. Daun lebar dan
panjang dengan warna hijau tua. Bunganya bergerombol dan memiliki bulu halus.
Temu
lawak merupakan tanaman pekarangan yang tumbuh liar pada daerah yang mencapai
ketinggian 1.500 meter. Perkembangbiakkannya dengan rimpang tua yang bertunas.
Temu lawak dapat mengobati kurang gizi, lever, da batu ginjal.
Selain
temu lawak, ada pula temu giring. Tanaman berbatang semu ini mampu tumbuh
mencapai ketinggian 1 meter. Memiliki rimpang berwarna kuning. Daunnya runcing
dengan warna hijau. Tepi daun rata serta berpelepah hingga saling melekat
membentuk betang semu. Bunganya majemuk, berbulu dengan tangkai yang panjang.
Kelopaknya berwarna kuning kemerahan. Buahnya cokelat kehitaman berbentuk bulat
telur.
Temu
giring tumbuh di daerah dengan ketinggian mencapai 750 meter sebagai tanaman
liar di hutan jati atau di halaman ruman yang teduh. Perkembangbiakkannya
dengan setek rimpang induk atau rimpang yang bertunas. Temu giring dapat
menyembuhkan cacingan, desentri, serta membantu menghaluskan kulit.
Adapun
Lengkuas yang berbatang semu, dan memiliki daun berbentuk lanset, dengan tepi
putih bening dan tengah hijau. Bunganya putih kehijauan, berkelompok, membentuk
tandan di ujung batang dilengkapi daun pelindung. Rimpang jika dipatahkan
memberi aroma khas. Lengkuas tumbuh di daerah tropis maupun subtropis dengan
ketinggian 1200 m.Tumbuh baik di daerah terbuka dan terlindung. Lengkuas dapat
menyembuhkan kurap, panu, sakit perut.
Sama
dengan lengkuas, lempuyang adalah tanaman berbatang semu yang dapat tumbuh di
daerah tropis. Tinggi mencapai 1 meter dan daunnya berbentuk lanset. Bunga
muncul dari permukaan tanah, warnanya kuning-merah yang dilengkapi dengan daun
pelindung.
Lempuyang
hidup di daerah tropis sebagai tanaman liar. Perkembangbiakkannya menggunakan
rimpang yang tua dan bertunas. Lempuyang dapat menyembuhkan TBC, malaria, dan
kurang darah.
Ada
pula tumbuhan rimpang yang dapat digunakan sebagai bumbu masakan, yaitu serai.
Serai adalah tanaman semak yang tumuh liar. Bentukya seperti alang-alang,
daunnya berbentuk pita, memiliki bulu kasar, dan tidak punya bunga. Serai
mempunyai bau yang khas. Perkembangbiakannya dengan rizhoma atau akar tinggal.
Serai dapat menyembuhkan terkilir, wanita hamil muda, tifus.
Selain
dapat dikelompokkan sesuai dengan cara perkembangbiakkannya, TOGA juga dapat dikelompokkan
sesuai dengan fungsinya. Salah satunya adalah sebagai bumbu dapur. Bumbu dapur
yang dapat dijadikan sebagaia obat diantaranya yaitu bawang merah, bawang
putih, merica, ketumbar, dan pala.
Bawang
merah termasuk dalam golongan umbi lapis, memiliki ketinggian mencapai 1 m.
umbinya menyerupai telur, berwarna kemerahan dan beraroma khas. Daun berbentuk
tabung, berwarna hijau, dan berujung lancip. Tanaman ini dapat hidup di daerah
yang memiliki ketinggian 100-1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat
menyembuhkan wasir, cacingan, masuk angin, dan kulit tertancap duri.
Sementara
bawang putih merupakan umbi lapis yang memiliki kulit putih. Tanaman ini dapat
hidup di daerah yang memiliki ketinggian 100-1.000 m di atas permukaan laut.
Tanaman ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, digigit serangga, cacing
gelang.
Tanaman
yang ketiga yaitu merica. Merica memiliki pohon yang kecil, daun berbentuk
jantung yang mengkilap. Rasanya sangat pedas. Ketika dipetik, buahnya berwarna
hijau dan setelah kering akan berwarna cokelat terang. Tanaman ini dapat
menyembuhkan rematik, mencegah kehamilan, malaria, biduran.
Hampir
sama dengan ciri-ciri dari merica, tetapi ketumbar memiliki ukuran buah yang
lebih kecil serta tidak pedas. Buahnya berwarna cokelat gelap. Tanaman ini
dapat menyembuhkan darah tinggi, perut kembung, lemah syahwat.
Bumbu
dapur yang dapat dijadikan sebagai obat yang terakhir adalah pala. Pala
memiliki pohon dengan ketinggian mencapai 10 m. Tanaman ini biasanya tumbuh
subur di daerah dataran tinggi dan berhawa sejuk. Daun berwarna hijau, buah
berbentuk bulat dan bijinya sering digunakan sebagai bumbu penyedap makanan.
Perkembangbiakannya secara generative
dan vegetative. Tanaman ini dapat menyembuhkan telinga sakit, kepala pusing,
pil susah tidur.
Obat
tradisional yang berupa sayuran banyak macamnya. Diantaranya adalah kubis.
Kubis adalah tanaman yang hanya terdiri atas lembaran-lembaran dan
berlapis-lapis. Memiliki warna hijau keputihan. Tumbuh di daerah pegunungan dan
biasa digunakan sebagai lalapan atau campuran masakan. Tanaman ini dapat
menyembuhkan sakit kepala, hiperaciditas.
Di
samping kubis, ada pula kangkung. Kangkung adalah tanaman air yang memiliki
batang lunak dengan lubang ditengahnya. Tinggi tanaman ini berkisar 0,5 m.
Kangkung biasa diolah sebagai bahan makanan yang memiliki kandungan vitamin
tinggi. Tanaman ini dapat menyembuhkan sembelit, kepala pusing, busung lapar.
Selain
itu ada pula singkong, yaitu umbi akar yang memiliki ketinggian mencapai 3 m.
Daunnya menjari dan berwarna hijau. Di tengah-tengah batang terdapat zat gabus
berwarna putih. Tanaman ini menyimpan cadangan makanan di akar sehingga akar
tanaman ini sering digunakan sebagai pengganti beras. Jika akar tanaman ini
sudah tua akan membesar dengan kulit dan dagingnya berwarna putih. Tanaman ini
dapat menyembuhkan luka, kutu air, rematik.
Ada
pula bayam yang sering dikonsumsi karena memiliki kandungan yang berguna bagi
tubuh manusia. Tingginya sekitar 0,5 m dengan batang yang lunak. Daun dan
batangnya berwarna hijau. Tanaman ini dapat menyembuhkan jerawat menjelang
haid, kurang darah, haid tidak teratur, melegakan nafas.
Ada
juga wortel yang termasuk umbi batang dengan ketinggian sekitar 0,5 m. daunnya
halus mirip rambut yang berwarna hijau, serta batangnya berwarna orange.
Memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah
pegunungan. Tanaman ini dapat menyembuhkan haid tidak teratur, menghilangkan
cacing kremi.
Selain itu ada pula tanaman jagung yang
berbatang semu, dengan tinggi mencapai 2 m. Daunnya menyirip panjang dan
melengkung ke bawah. Buah jagung terdiri atas biji jagung yang nantinya
digunakan sebagai sumber makanan atau bibit. Perkembangbiakkannya dengan
menggunakan biji. Jagung dapat menyembuhkan kencing batu, bekas cacar air,
peradangan pada kandung kemih.
Selanjutnya
belimbing wuluh atau belimbing sayur. Ketinggian tanamannya mencapai 10 m dan
batangnya tidak rata. Daun tersusun majemuk, bentuk lonjong, dan berujung
lancip. Permukaan daun atas terdapat bulu halus. Buah lonjong, berwarna hijau
kuning dan berasa asam. Biji bulat agak pipih seperti biji buah belimbing. Buah
menempel pada batang. Belimbing wuluh tersebar luas di dataran rendah.
Dikembangkan secara vegetatif maupun generatif. Belimbing wuluh dapat
menyembuhkan batuk, gondong, cacar air.
Selain
itu ada juga petai cina, yang pohon kecilnya dapat mencapai ketinggian 10 m.
Daun majemuk mengatup setiap sore. Biji tertutup oleh kulit. Buahnya memanjang.
Petai cina dapat hidup dimana saja dengan pencahayaan matahari yang cukup.
Perkembangbiakkannya dengan biji dan setek batang. Petai cina dapat menyembuhkan
kencing manis, luka bakar.
Dan
yang terakhir adalah kemangi, yang memiliki tinggi sekitar 0.5 m. Batangnya
lunak dan daunnya menyerupai sendok. Baunya yang khas, sering digunakan untuk
lalapan. Kemangi tumbuh liar dan mudah perawatannya. Perkembangbiakkannya
dengan biji yang terdapat pada bunga. Kemangi dapat menghilangkan bau badan,
mengharumkan vagina, menghilangkan kutil.
0 komentar:
Posting Komentar